Khusyu' dalam Shalat

Habits pertama dari 5-Habits yang telah saya uraikan sebelumnya adalah mendirikan shalat dengan khusyu’. Mendirikan shalat sudah kita lakukan sehari-hari, pertanyaannya adalah apakah kita sudah mendirikan shalat dengan khusyu’ atau belum. Apabila kita tidak dapat meraih khusyu’ dalam ibadah shalat, maka shalat yang kita lakukan sekedar mengisi catatan bahwa kewajiban telah kita laksanakan, namun tidak mampu menghadirkan hikmah shalat dalam kehidupan sehari-hari.



Khusyu’ adalah hal yang sangat penting dalam ibadah shalat kita sebagaimana kutipan terjemahan QS Al-Mukminuun 1-2 menyebutkan ‘….. mereka yang di dalam shalatnya khusyu’. Khusyu’ secara tatabahasa berasal dari kata al-khusyu’ yang memiliki makna al-khudu’ yang berarti tunduk. Seseorang yang meng khusyu’ kan matanya berarti orang tersebut telah menundukkan pandangan matanya, dalam arti matanya tidak digunakan untuk melihat hal-hal yang tidak perlu. Khusyu’ dalam shalat dapat diartikan sebagai melaksanakan shalat dengan sepenuh jiwa dan raga sehingga tidak melaksanakan hal-hal yang tidak perlu di luar rangkaian tata cara ibadah shalat. Tata cara ibadah shalat yang dimaksudkan disini adalah ibadah shalat sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW.



Sebelum Adzan Dikumandangkan

Ibadah shalat adalah ibadah yang waktu pelaksanaannya telah ditentukan dan dapat kita ketahui dengan pasti setiap hari. Diantara gangguan yang dapat mengurangi kekhusyu’an kita dalam menjalankan ibadah shalat adalah godaan rasa kantuk dan godaan rasa lapar. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, sesungguhnya Rasulullah bersabda, “Apabila dihidangkan makanan maka mulailah (Makan dahulu) sebelum shalat maghrib.” (Hadits riwayat Muslim). Hikmah dari hadist ini adalah, kita harus bisa mengatur jadwal makan dan istirahat kita agar tidak mengganggu konsentrasi menjalankan ibadah shalat. Sudah saatnya segala aktivitas pekerjaan dan rumah tangga kita atur ulang waktunya menyesuaikan dengan jadwal ibadah shalat, sehingga kita tidak mengantuk atau lapar justru pada saat waktu shalat tiba. Atau justru sebaliknya, kesibukan pekerjaan dan rumah tangga kita mencapai puncaknya ketika waktu shalat tiba.



Ketika Adzan Dikumandangkan

Rangkaian ibadah shalat dimulai ketika adzan dikumandangkan sebagai panggilan shalat. Untuk mencapai khusyu’ dalam ibadah shalat, maka konsentrasi jiwa dan raga sudah harus dimulai ketika adzan dikumandangkan. Ketika adzan dikumandangkan, kita disunnahkan untuk menjawab panggilan adzan sebagaimana adzan dilafadzkan, kecuali untuk lafadz ‘hayya alasg shalah, hayya alal falah’. Tuntunan menjawab panggilan adzan ini diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan lainnya. Kebiasaan menjawab panggilan adzan mungkin selama ini sudah banyak kita lalai kan dalam kehidupan sehari-hari. Namun sekarang, kita harus bisa mulai memupuk kebiasaan untuk menjawab panggilan adzan di tengah-tengah kesibukan urusan pekerjaan atau rumah tangga kita. InsyaAllah, menjawab panggilan adzan merupakan sarana menumbuhkan konsentrasi kita sebelum menjalankan ibadah shalat sehingga khusyu’ lebih mudah kita dapatkan. Hikmah lain yang dapat kita petik dari menjawab panggilan adzan adalah mengucapkan doa selesai adzan, baik doa Allahumma Rabba hadzihid da’watit taammah … dst serta doa pribadi kita yang lainnya. Perlu diingat bahwa doa yang dipanjatkan antara adzan dan iqomat adalah salah satu doa yang tidak tertolak



Persiapkan Badan, Pakaian dan Tempat Shalat

Mempersiapkan badan kita untuk menjalankan ibadah shalat adalah melalui berwudhu. Berwudhu merupakan pelaksanaan dari firman Allah dalam QS Al-Maidah : 6, oleh karena itu berwudhu harus kita laksanakan sepenuh hati sebagai persiapan bersih badan sebelum menjalankan ibadah shalat. Tingkat kesempurnaan berwudhu akan mempengaruhi tingkat kesempurnaan ibadah shalat kita. Agar kesempurnaan dalam berwudhu dapat kita capai, maka kita harus menumbuhkan tentang hakikat wudhu yang diakhiri dengan doa setelah wudhu sebagai manifestasi tawakkal kita kepada Allah SWT.



Mempersiapkan pakaian artinya kita menggunakan pakaian yang bersih ketika menjalankan shalat. Usahakan menggunakan pakaian yang polos setidaknya agar tidak mengganggu konsentrasi saudara muslim yang lain ketika kita shalat berjamaah. Menggunakan pakaian yang bersih ketika kita shalat berjamaah di masjid disamping dapat memudahkan meraih khusyu’ juga sebagai bentuk realisasi dari firman Allah SWT yang artinya: “Wahai manusia pakailah pakaianmu yang indah setiap kali memasuki masjid” (QS:Al-’Araf: 31)



Mempersiapkan tempat shalat tidak perlu kita lakukan apabila kita menjalankan shalat di masjid. Namun apabila kita tidak menjalankan shalat di masjid, maka kita harus memilih tempat shalat yang tenang, tidak panas atau gerah, dan mampu menghadirkan malaikat di tempat tersebut. Diantara tempat yang tidak didatangi oleh malaikan pembawa rahmad adalah tempat yang di dalamnya ada anjing.



Persiapkan Pikiran Kita

Ada dua hal yang dapat membantu pikiran kita meraih shalat yang khusyu’, yaitu memahami bacaan shalat dan merasakan seolah-olah shalat yang kita lakukan adalah shalat terakhir dalam kehidupan kita.



Bacaan shalat sudah ditentukan dan mudah untuk dipelajari lafazd maupun artinya. Agar bacaan shalat tidak sekedar kata yang harus diucapkan, maka kita harus mengetahui arti kata yang berasal dari bahasa Arab tersebut. Memahami arti bacaan shalat membuat kita merasa bacaan shalat tersebut sebagai sarana komunikasi kita kepada Allah SWT. Karena kita memahami artinya, maka kita tahu apa yang kita ucapkan dan apa yang kita minta dari Allah SWT. Pemahaman ini sekaligus akan membantu kita untuk menghindarkan lintasan-lintasan pikiran yang mengintervensi shalat kita.



Cara lain untuk mempersiapkan pikiran kita guna meraih shalat khusyu’ adalah dengan menghadirkan pikiran bahwa shalat kali ini adalah shalat terakhir dalam kehidupan kita. Bayangkanlah ketika kita akan segera bertemu dengan Allah SWT dan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan kita. Pikiran sebagai shalat terakhir juga dapat menyegarkan ingatan kita tentang hari akhirat dan memutuskan perhatian kita atas urusan dunia untuk sementara waktu.



Ketika Melaksanakan Shalat

Shalat yang kita lakukan tentunya harus sesuai dengan tuntunan yang diberikan oleh Rasulullah SAW. Dalam tuntunan itu sudah begitu jelas gerakan-gerakan yang termasuk rangkaian ibadah shalat. Meskipun dalam banyak riwayat dikisahkan bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan gerakan lain, misalnya Rasulullah SAW pernah shalat sambil menggendong bayi, namun kiranya hal ini tidak menjadi justifikasi bagi kita bahwa kita boleh-boleh saja melakukan apapun ketika shalat. Tetaplah konsentrasi pada rangkaian gerakan shalat saja dan melakukannya dengan tenang dan tidak terburu-buru. Janganlah melakukan gerakan asal-asalan dalam shalat, karena Rasullah SAW pernah bersabda “ … dan rukuklah sehingga kamu tuma’ninah dalam rukuk itu. Lalu tegaklah berdiri sampai kamu tuma’ninah dalam berdiri … dst’



Satu Langkah Mudah

Satu langkah mudah untuk menghadirkan khusyu’ dalam shalat, terutama bagi muslim, adalah shalat berjamaah di masjid pada awal waktu. Dengan mengamalkan shalat berjamaah di masjid pada awal waktu, maka seluruh rangkaian persiapan dan pelaksanaan shalat yang diuraikan tersebut di atas dapat dipraktekkan dengan lebih mudah. Satu habits pertama dapat kita laksanakan dengan mudah, insyaAllah akan segera menyusul habits berikutnya. Semoga cita-cita menjadi orang sukses dikabulkan oleh Allah SWT.

Berikut Merupakan Arti Bacaan Shalat

Arti Bacaan Shalat

- Bacaan Do’a Iftitah

ALLAHU AKBAR KABIERAW WALHAMDULILLAHI KATSIERA. WASUBHANALLAHI BUKRATAW WA-ASHILA.

“WAJJAHTU WAJHIA LILLADZIE FATHARAS SAMAWATI WAL ARDLA HANIEFAN MUSLIMAWWAMA ANAMINAL MUSYRIEKIEN. INNA SHALATI WANUSUKI WAMAHYAYA WAMAMATI LILLAHI RABBIL’ALAMIEN. LASYARAKIEKA LAHU WABIDZALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIEN. “

Artinya :

Maha besar Allah, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah pagi dan sore.

“ Saya menghadapkan muka saya kepada Tuhan pencipta langit dan bumi dengan rendah hati dan sejujur-jujurnya sebagai seorang muslim, bukan sebagai seorang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tiada sekutu bagiNya. Begitulah saya diperintah, dan saya sebahagian dari orang islam.

- Surat Al Fatihah

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIM.

ALHAMDU LILLAHI-ROBBIL ‘ALAMIN. ARRAHMA NIRRAHIM. MALIKI YAUMIDDIN. IYYAKA NA’BUDU WAIYYA-KANASTA’IN IHDINASH-SHIRA-THAL MUSTAQIM, SHIRATHALLADZINA AN’AMTA’ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUBI ‘ALAIHIM. WALADL DLAALLIIN, AMIN

Artinya :

“ Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mulah aku menyembah, dan kepada-Mulah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat. Bukan jalan mereka yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat.

- Ruku

SUBHAANA RABBIYAL ADZIIMI WABIHAMDIHII ( 3 kali )

Artinya :

“Mahasuci Allah Maha Agung serta memujilah aku kepadaNya. “

- I’TIDAL

SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.

Artinya :

Allah mendengar orang yang memujiNya.

Pada waktu berdiri tegak ( I’tidal ) terus membaca :

“ RABBANAA LAKAL HAMDU MIL USSAMAWAATI WAMI UL ARDLI WAMIL UMAA SYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU “

Artinya :

Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu

- SUJUD

“ SUBHAANA RABBIYAL A’LAA WABIHAMDIHII ( 3 kali )

Artinya :

“ Maha Suci Allah, serta memujilah aku kepada-Nya. “

- DUDUK ANTARA DUA SUJUD

“ RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINI WA’FUANNII. “

Artinya :

“ Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku. “

- TASYAHUD / TAHYAT (AKHIR)

“ ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAATU THTHAYYIBAATU LILLAAH ASSALAAMU’ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAAHI WABARAKAATUH. ASSALAAMU’ ALAINAA WA’ALAA ‘IBAADILLAAHISH SHAALIHIIN. ASJYHADU AL-LAA ILAAHAILLALLAAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. ALLA HUMMA SHALLI’ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD, WA ‘ALA AALI SAYYI DINAA MUHAMMAD. “ KAMAA SHALLAITA ‘ALAA SAYYIDIINA IBRAHIM. WA’ALAA AALI SAYYIDINA MUHAMMAD, WA’ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA BARAKTA’ALAA SAYYIDINAA IBRAHIM, WA’ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAHIM, FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIDUM MAJIID.”

Artinya :

Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah, salam, rahmat, dan berkahNya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. “ Sebagimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. “ Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia.”

- SALAM

“ ASSALAAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAAHI.

Artinya :

“ Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian. “

Read more

Pengikut


ShoutMix chat widget
Web hosting for webmasters